Kamis, 16 Mei 2013

after watching 'behind the frequency'

hujan mengguyur kawasan kampusku sore itu, semua orang berhamburan mencari tempat berteduh. aku termasuk salah satu dari banyak orang itu. akhirnya aku dan temanku, tia.. memutuskan untuk berteduh di mesjid sambil menunggu solat maghrib. selesai solat aku merasa sedikit kecewa karna hujan yang tak kunjung reda. karna rencananya malam itu sebuah komunitas dan salah satu UKM yang ada dikampusku menggelas sebuah kegiatan yaitu 'nonton bareng fil dibalik frekuensi' film yang bercerita tentang media dan jurnalis. untuk mahasiswa dijurusan komunikasi khususnya jurnalistik film ini sangat-sangatlah ditunggu. maka dari itu meskipun ujan aku tetep stay dikampus buat nonton film tersebut. selesai film itu diputar aku jadi mempunyai sebuah anggapan bahwa sekarang media sudah tidak menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. tidak lagi menjadi kontrol sosial tapi kini media bergantung kepada siapa pemiliknya. sebut saja tv one, tv one selalu memberitakan hal-hal positif yang tidak merugikan pada ARB atau partai golkar namun ketika ARB atau partai golkar membuat sebuah kesalahan hal itu tidak diberitakan di tv tersebut. itu sangatlah menunjukan bahwa kini media sudah tidak menjalankan fungsinya dengan baik. begitu juga halnya dengan metro tv. mereka tidak akan memberitakan hal-hal yang negatif dari sang pemilik. apalagi pemilik dari dua tv tersebut itu mencalonkan diri jadi presiden. betapa lucunya negri ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar